”Jiwa yang menyelami kehampaan. Membawakan satu persatu titik keberkahan. Melupakan atas kedustaan. Merindukan akan keridhoan.”
Hey kamu jangan marah.
Pipimu merah.
Aku hanya pasrah.
Merasakan hatimu yang terbelah.
Kalau saja dunia ini bisa ku genggam. Aku tidak mau menjadi seram. Aku hanya mau menghilangkan hati mu yang muram. Seperti pelukan dikala malam.
-Saya.
Ciputat.
Tinggalkan Balasan